SAVE - Hari ini, nilai tukar
rupiah diperdagangkan melemah sebesar 19 poin terhadap dolar AS ke posisi
Rp13.555/US$, dibandingkan dengan posisi perdagangan sebelumnya di
Rp13.533/US$.
Stabilnya laju dolar AS yang cenderung menguat didorong oleh spekulasi
pemilihan Katua The Fed yang baru. Saat ini pasar meyakini bahwa Ketua The Fed yang baru merupakan
figur yang bersikap hawkish pada kebijakan moneter selanjutnya.
Beberapa hari
ini, John Taylor dan Kevin Warsh dikabarkan sebagai calon pemimpin The Fed yang
kuat, menggantikan Janet Yellen. Kedua kandidat tersebut bersikap hawkish sehingga mampu mendorong penguatan dolar AS.
Selain
itu, sentimen juga datang dari data AS yang akan dirilis dalam waktu dekat ini,
seperti manufaktur dan sektor jasa bulan Oktober yang diperkirakan akan
mengalami kenaikan dan ikut menopang penguatan dolar AS di pasar valas.
Data tersebut
yang mengalami peningkatan juga akan membuat spekulasi kenaikan suku bunga
acuan The Fed semakin meningkat.
Sementara sentimen positif dari dalam negeri
mengenai pembangunan infrastruktur yang tarus gencar dilakukan dapat dijadikan
sebagai pertahanan bagi pergerakan rupiah untuk tetap berada di jalur positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar