Posisi nilai mata uang tirai bambu ini terendah sejak empat
setengah tahun terakhir atau sekitar tahun 2011 lalu.
Saat ini The People’s Bank of China (PBoC) sedang melakukan upaya
agar mata uang yuan lebih ‘market friendly’ atau lebih jelasnya jika di pasar
nilainya lebih bersahat.
Beberapa waktu lalu, Dana Moneter Internasional atau Internasional
Monetary Fund (IMF) telah memasukan yuan sebagai mata uang internasional, yang setara
dengan dolar AS dan euro. Akan tetapi, masih ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi sebelum mata uang yuan disahkan.
Walaupun demikian, pergerakan mata uang yuan masih akan
terus diamati oleh bank sentral China .
Setiap harinya renminbi hanya dapat bergerak naik-turun maksimal 2% saja.
Kemarin PBoC menetapkan dolar AS sejajar 6,5 yuan atau pada system
perdagangan valuta asing China
merupakan terendah sejak 24 Mei 2011.
Hal ini buka pertama kalinya PBoC melakukan penurunan mata
uangnya. Pada bulan Agustus lalu, mata uang yuan mendadak anjlok sebesar 5%
terhadap dolar hanya dalam satu minggu. Hal ini membuat kekhawatiran di pasar
keuangan dunia.
Demi meningkatkan daya saing ekspornya China sengaja menjatuhkan
mata uangnya yuan. Dalam beberapa tahun terakhir ini ekonomi China sudah mengalami perlambatan.
“Tren penurunan yuan berlanjut di awal tahun ini sejalan
dengan rencana The People’s Bank of China,” ucap Eddie Cheung, analis valas
dari Standard Chartered cabang Hong Kong, Selasa (5/1/2016).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar