“Kenyataan yang harus diterima oleh rupiah, potensi laju
peningkatan jelas akhir tahun harus terganjal dengan mulai kembali mulai
meningkatkanya laju USD,” jelasnya, Senin (4/1/2016).
Ia juga menjelaskan, pergerakan rupiah diperkirakan masih
akan terkena imbas akibat penurunan harga minyak mentah yang juga berdampak pada
penurunan beberapa harga komoditas. Menurut beliau, berdasarkan kurs tengah
Bank Indonesia
rupiah akan berada di posisi rentang Rp13.770 hingga Rp13.812/US$.
Sementara itu, meski pada minggu terakhir tahun lalu harga
minyak mentah mulai kembali mengalami kenaikan, namun ditunjukannya pergerakan dolar
AS belum menunjukan penurunan sehingga pergerakan rupiah belum dapat bergeser dari
level negatif akhir tahun lalu.
Oleh karena itu pergerakan rupiah harus puas mengakhiri tahun
2015 di zona merah, sedangakan IHSG berhasil meningkat di hari terakhir pada
perdagangan 2015. “Menurunya EUR, NZD, JPY Dan INR jugs ikut memberikan pengaruh
buruk pada pergerakan rupiah,” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar