Akibat anjloknya harga minyak yang menembus hingga ke bawah US$27/barel
atau terendah sejak September 2003, membuat nilai tukar ruble mengalami
penurunan. Pergerakan ruble ini memang sering mengikuti pergerakan harga minyak,
lantaran ekonomi Rusia bergantung pada ekspor sektor energi.
Lebih dari 50% porsi ekspor minyak dan gas kepada pendapatan
pemerintah Rusia.
Penurunan harga minyak seperti saat ini merupakan bencana
bagi Rusia. Anggaran negara tersebut bisa seimbang jika harga minyak berada di US$82/barel.
Penurunan harga minyak juga menyebabkan proyeksi ekonomi Rusia
semakin memburuk.
Namun sejumlah petinggi perusahaan di Rusia meyakini bahwa
nilai tukar ruble akan kembali membaik.
Akibat penurunan ruble ini membuat harga-harga semakin
meningkat. Inflasi sepanjang 2015 mencapai 12,5%, sementara pendapatan masyarakat
menurun.
Data statistik resmi menyatakan, sejumlah 20 juta penduduk Rusia
atau 14% dari populasi hidup dalam kemiskinan. Jumlah ini meningkat dari 16
juta penduduk di 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar